Anda mungkin sering mendengar atau pernah membaca tentang kapitalisasi pasar (market capitalization/market cap). Sebenarnya apakah kapitalisasi pasar itu? Dan bagaimana menghitungnya?
Kapitalisasi pasar adalah nilai sebuah perusahaan berdasarkan perhitungan harga pasar saham dikalikan dengan jumlah saham yang beredar. Jadi, semakin mahal harga saham suatu perusahaan di pasar dan semakin banyak jumlah sahamnya yang beredar di pasar akan membuat kapitalisasi pasar perusahaan itu semakin besar.
Sebagai contoh:
PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (TLKM) saat ini diperdagangkan di harga Rp 7,500/lembar. Jumlah total saham TLKM yang beredar di pasar saat ini adalah sebanyak 20,2 milyar lembar. Jadi nilai kapitalisasi pasar TLKM saat ini adalah sebesar Rp. 151,2 Trilyun (7500 x 20,2 M)
Nilai kapitalisasi pasar masing-masing perusahaan akan berubah-ubah seiring dengan naik turunnya harga saham yang diperdagangkan di pasar.
Saat ini, total kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) per tanggal 31 Oktober 2011 adalah sebesar Rp. 3,434 Trilyun. 5 besar perusahaan dengan kapitalisasi market terbesar adalah sebagai berikut:
- PT. Astra Internasional Tbk (ASII) Rp. 279,33 Trilyun
- PT. Bank Central Asia, Tbk (BBCA) Rp. 197,70 Trilyun
- PT. Bank Mandiri, Tbk (BMRI) Rp. 165,16 Trilyun
- PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk (BBRI) Rp. 164,85 Trilyun
- PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (TLKM) Rp. 151,2 Trilyun
Saham-saham di atas dengan kapitalisasi pasarnya yang paling besar inilah yang sangat mempengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Jika kelima saham diatas terkoreksi apalagi dengan volume yang besar, maka biasanya IHSG juga akan ikut terkoreksi. Sebaliknya, jika kelima saham diatas menguat, maka IHSG juga biasanya akan ikut menguat.
Penulis: Dedy Rusmanto (DedyRusmanto@infoaceh.com)