Mengetahui sebuah trend dari suatu harga saham sangatlah penting. Sebelum kita memutuskan untuk membeli saham tersebut, pastikan terlebih dahulu bahwa saham tersebut sedang dalam kondisi uptrend (trend naik). Hal ini karena saham yang sedang dalam posisi uptrend akan berpeluang memberikan keuntungan (gain) yang besar. Sebaliknya, jangan membeli saham yang sedang dalam kondisi downtrend (trend turun) karena akan sangat beresiko memberikan kerugian (loss) yang besar pula.
Bagaimana mengetahui sebuah saham sedang berada dalam kondisi uptrend maupun downtrend. Kita dapat melakukan analisa sederhana hanya dengan menarik sebuah garis trend di dalam chart sebuah saham.
Gambar diatas menunjukkan bahwa PT. Bank Mandiri Tbk (BMRI) sejak pertengahan Februari 2011 sampai awal Mei 2011 sedang berada pada kondisi uptrend dimana harga saham tersebut berada di atas garis trend. Saham-saham seperti inilah yang akan kita pilih untuk dibeli karena bisa memberikan gain yang besar. Jika kita hitung pada contoh BMRI di atas dari titik terendah di level Rp. 5,350/lembar pada tanggal 16 Februari 2011 sampai dengan titik tertinggi pada harga Rp. 7,350/lembar pada tanggal 29 April 2011, maka BMRI memberikan range keuntungan sebesar Rp. 2,000/lembar (37,3%) dalam rentang waktu ± 3 bulan.
Gambar di atas menunjukkan bahwa garis trend BMRI di jebol pada tanggal 2-3 Agustus 2011 dan sejak saat itu saham BMRI mengalami kondisi downtrend. Jika kita hitung sejak puncak harga tertinggi di Rp 8,150 sampai dengan titik terendah di level harga Rp 5.100, maka saham BMRI turun sebesar Rp. 3050 (37,4%) hanya dalam waktu 2 bulan.
Jadi, bermainlah di saham yang sedang dalam kondisi uptrend karena akan memberikan potensi keuntungan yang besar dan jauhilah saham yang sedang berada dalam kondisi downtrend karena akan memberikan kerugian yang besar pula.
Penulis: Dedy Rusmanto (dedyrusmanto@infoaceh.com)